Senin, 03 April 2017

Contoh Penelitian Tindakan Kelas Penjaskes SMP

Contoh Penelitian Tindakan Kelas Penjaskes SMP

JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK

HUBUNGI KAMI DI 081222940294
WA: 081222940294
BBM: 5AA33306

Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini
Atau Cek FB Kami DISINI




 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
            Permainan bola voli adalah sebuah permainan yang mudah dilakukan , menyenangkan dan bisa dilakukan dimana saja. Di sekolahpun permainan bola voli sudah diberikan sejak siswa berada dibangku SD. Hal ini bisa dilihat dari  beberapa kejuaraan-kejuaraan yang diadakan, antara lain : kejuaraan bola voli antar SD se Kecamatan, se Kota / se Kabupaten, kejuaraan bola voli mini antar gugus yang dilanjutkan antar kecamatan dan seterusnya. Dan yang tidak kalah pentingnya kegiatan ini dilakukan rutin  setiap tahun.
            Kalau dilihat dari penjelasan di atas tidak berlebihan kalau seharusnya siswa-siswa yang berada di bangku SMP sudah bisa bermain bola voli dengan baik / paling tidak bisa.
Tetapi kenyataan yang ada di lapangan ternyata tidak sesuai dengan harapan, karena para siswa yang berada di bangku SMP  ternyata sebagian besar malah tidak bisa bermain bola voli terutama tehnik  dasarnya. Hal  ini bisa dilihat dari kenyataan yang ada di lapangan bahwa dalam satu kelas, sejumlah 40 siswa yang bisa bermain bola voli dengan baik terutama teknik dasarnya cuma 2 – 4 siswa ( 5 – 10 % ). Padahal dalam permainan bola voli, yang paling pokok adalah siswa bisa menguasai teknik dasarnya,yaitu : passing, servis, smash dan block. Paling tidak siswa bisa passing bawah dan passing atas plus servis bawah. Jadi disini passing plus servis harus betul- betul mampu dilakukan dan dikuasai oleh para siswa agar bisa bermain serta permainan bola voli semakin menarik dan enak ditonton dan bisa berkembang sesuai dengan harapan PBVSI yaitu permainan bola voli bisa menjadi olahraga nomor satu di negara kita Indonesia.
      Jadi kalau demikian maka disini  akan  dicari sebabnya kenapa siswa di kelas VII SMP Negeri 7 Surakarta kebanyakan tidak bisa bermain bola voli ( passing bawah, passing atas dan servis bawah ). Padahal pada saat di SD sudah diberikan tehnik dasar bola voli dengan baik dan benar. Tetapi kenapa para siswa tetap dalam penguasaan dan bermain bola voli masih kurang bahkan tidak bisa.
Ternyata selama ini, siswa hanya diberikan bagaimana cara melakukan passing dan servis yang benar tetapi tidak sampai diketahui bahwa siswa melakukannya karena terpaksa dan ogah-ogahan karena setelah atau pada saat melakukan passing dan servis tangan merasa sakit dan tidak nyaman, sehingga kalau sudah tahu materi pelajarannya nanti bola voli mereka sudah merasa takut lebih dahulu dan akhirnya mau berangkat kelapanganpun sudah dalam kondisi malas, ogah-ogahan dan perasaan tertekan.
            Maka disini penulis memberikan suatu solusi, yaitu dengan cara memodifikasi baik alat maupun peraturannya untuk bermain bola voli, agar siswa saat menerima materi pelajaran permainan bola voli sudah tidak merasa takut kesakitan tangannya dan merasa senang serta gembira dalam melakukan permainan bola voli.

B. Rumusan Masalah.
            Dari uraian diatas dapat diidentifikasikan penyebab rendahnya kemampuan teknik dasar dalam permainan bola voli pada siswa kelasVII SMP Negeri  7 Surakarta diantaranya adalah :
  1. Pemberian materi yang kurang menarik ( monoton )
  2. Bola yang menyakitkan kalau kena tangan
  3. Peraturan yang sangat membatasi hingga siswa cepat bosan
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah : Bagaimana peraturan permainan yang dimodifikasi dan penggunaan bola plastik ( yang dilapisi karet ) dapat meningkatkan kemampuan passing bawah,  passing atas dan servis bawah permainan bola voli pada siswa kelas VII SMP Negeri 7 Surakarta.

C. Tujuan
  1. Tujuan Umum
      Penelitian tindakan kelas ini  adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 7 Surakarta dalam bermain bola voli
      Upaya yang dilakukan adalah sebagai berikut :
-          Menggunakan peraturan permainan yang dimodifikasi
-          Menggunakan bola modifikasi yaitu bola dari plastik ( yang dilapisi karet )
  1. Tujuan Khusus
      Berdasarkan tujuan umum sebelumnya maka dapat dirinci tujuan khusus sebagai berikut :
-    Memberikan materi passing bawah dengan menggunakan bola plastik
-    Memberikan materi passing atas dengan menggunakan bola plastik
-    Memberikan materi servis  bawah dengan menggunakan bola plastik
-    Memberikan peraturan yang dimodifikasi pada saat siswa melakukan latihan
   bermain ( mengarah ke peraturan sesungguhnya )

D. Pentingnya Masalah Untuk Diteliti
               Dari tujuan penelitian yang telah dikemukakan diatas, perlu juga dikemukakan pentingnya masalah untuk diteliti. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti :
  1. Bagi Guru
Manfaat dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk merubah cara memberikan  materi pelajaran pada siswa dan agar bisa menggunakan modifikasi baik alat maupun peraturan dalam cabang olahraga permainan bola voli
  1. Bagi Siswa
-    Siswa tidak takut kesakitan dan tidak malas dalam mengikuti materi bola voli
-    Siswa bisa melakukan passing bawah dan passing atas serta servis bawah dengan baik dan benar
-    Siswa bisa bermain bola voli dengan baik dan benar  serta gembira














BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS
A.    Hakekat Permainan BolaVoli
Pada abad ke-19 para industriawan dan pengusaha di Amerika Serikat merasakan kebutuhan untuk melepaskan ketegangan dari kesibukan pekerjaan mereka sehari-hari. Mereka membutuhkan kegiatan permainan rekreasi. Pada waktu itu permainan bola basket paling populer, akan tetapi kurang cocok sebagai olahraga rekreasi bagi para indistriawan dan pengusaha mengingat usia mereka sudah hampir rata-rata setengah baya. Permainan bolabasket dinilai lebih cocok untuk para anak muda, karena mengandung resiko kontak badan.
Untuk memenuhi kebutuhan pada pengusaha dalam kegiatan rekreasi, William G, Morgan seorang pemimpin dan ahli olahraga dari YMCA Holyoke Massachussets menganjurkan olahraga tennis. Namun cabang olahraga tersebut terlalu merepotkan karena membutuhkan perlengkapan yang banyak seperti : raket, bola, dan alat-alat lainnya, serta cara memainkkannya yang tidak kooperatif.
Setelah bola tercipta, William G. Morgan mendemontrasikan cara memainkannya melalui permainan dua regu dihadapan ahli-ahli olahraga YMCA yang sedang berkonferensi di Psiringfield College.  Permainan tersebut diberi nama “Mintonette”, dan mendapat sambutan para ahli meskipun mereka kurang setuju dengan nama permainan tersebut.
Atas dasar kritik dan saran tersebut, Dr. Alfred T. Halstead dari Springfield College menganjurkan nama “Volley”.   Berdasarkan pertimbangan tentang cara memainkan bola yaitu memvoli yang berarti bola dipukul sebelum menyentuh lantai, maka permainan tersebut diberi nama “Volley Ball”.

B.     Hakekat Teknik Dasar Permainan Bola Voli
Teknik dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal. Teknik permainan bola voli yang baik selalu berdasarkan pada teori dan hukum-hukum yang berlaku dalam ilmu dan pengetahuan yang menunjang pelaksanaan teknik tersebut, seperti : biomekanik, anatomi, fisiologi, kinesiologi, dan ilmu-ilmu penunjang lainnya, serta berdasarkan peraturan permainan yang berlaku.
Teknik dasar permainan bola voli yang harus ditingkatkan keterampilannya antara lain : passing bawah, passing atas, smash dan spike, servis, dan bendungan.  Teknik-teknik dasar permainan bolavoli tersebut akan diuraikan satu-persatu sebagai berikut :
1.   Latihan Teknik Dasar Passing Bawah
Passing adalah mengoperkan bola kepada teman seregunya dengan teknik            tertentu, sebagai langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan.
      Cara melakukan latihan passing bawah adalah sebagai berikut :
(1)               Sikap badan menghadap ke arah datangnya bola.
(2)         Kedua kaki terbuka, lutut ditekuk, kedua lengan lurus dijulurkan ke
                 depan bawah dan tangan satu sama lain dikaitkan atau berpegangan.
(3)               Tungkai diluruskan apabila bola mengenai lengan bawah yang terjulur                                 lurus.
(4)               Gerakan lengan ke atas paling tinggi setinggi bahu.



 


                                                                                  


Gambar. Teknik dasar passing bawah bola voli
2.   Latihan Teknik Dasar Passing Atas
Passing adalah mengoperkan bola kepada teman seregunya dengan teknik, sebagai langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan.
Cara melakukan latihan passing atas adalah sebagai berikut :
      (1)       Tempatkan badan di bawah bola.
      (2)        Kedua kaki dibuka, lutut ditekuk sehingga posisi badan setengah                            berjongkok.
(3)       Sikut dibengkokkan, jari-jari tangan direnggangkan dan letaknya di
            atas dahi.
(4)       Sikap tangan seperti mangkuk.
(5)       Pandangan ke arah datangnya bola.
(6)   Pada waktu bola dating, bola didorong dengan jari-jari tangan dan      perkenaannya melalui ruas pertama dan kedua dari jari telunjuk sampai kelingking, sedangkan ibu jari hanya pada ruas pertama saja.
(7)        Untuk membantu gerakan jari-jari tangan, pergelangan tangan digerakkan   ke arah depan atas.
(8)        Setelah bola terlepas, lengan lurus, diikuti gerakan badan dan langkahkan kaki ke depan untuk menjaga keseimbangan.


 




      
Gambar. Teknik dasar passing atas bola voli
   

3.      Latihan  Servis Bawah
 Servis tangan bawah adalah servis yang sangat sederhana dan diajarkan      terutama untuk pemain pemula.  Gerakannya lebih alamiah dan tenaga yang dibutuhkan tidak terlalu besar.
Cara melakukan servis tangan bawah adalah sebagai berikut :
(1)               Kaki kiri di depan, kaki kanan di belakang.  Bola dipegang oleh tangan       kiri. Lambungkan bola tidak terlalu tinggi.
(2)               Pada saat yang bersamaan lengan kanan ke belakang, lalu pukul bola           dengan tangan kanan setelah bola turun kira-kira setinggi pinggang di depan badan.
(3)               Perkenaan bola tepat pada tangan, telapak tangan mengahadap ke bola.
(4)               Tangan ditegangkan untuk mendapatkan pantulan yang kuat dan    sempurna.
(5)               Pukulan dapat juga dengan tangan dalam keadaan mengepal dan
                 kepalan menghadap ke bola.
(6)               Setelah bola dipukul, diteruskan dengan melangkahkan kaki kanan ke         depan dan terus masuk ke lapangan permainan untuk mengambil sikap        siap dalam posisi



 
           
             


Gambar. Teknik dasar servis bawah bola voli

C.    Hakekat Modifikasi Alat dan Peraturan
      Modifikasi adalah merubah situasi atau kondisi dari aslinya, yang bertujuan kearah perbaikan. Dimana perubahan itu biasanya dibuat atau dikondisikan hampir menyerupai aslinya.
1.      Modifikasi Alat
            Permainan bola voli adalah sebuah permainan yang menggunakan bola yang terbuat dari kulit,dengan keliling: 65 – 67 cm, berat: 200 – 280 gram, dan tekanan udaranya: 294,3 – 318,82 hpa. Dimana permainan ini termasuk dalam permainan bola besar, yang mana siswa yang akan memainkan permainan ini sudah merasa takut, ngeri  karena kesan pertama saat terkena bola voli merasa kesakitan dan menjadikan mereka malas untuk mencoba lagi. Maka di sini penulis memodifikasi alat (bola ) yang besardan bentuknya hampir sama dengan bola voli aslinya, yakni menggunakan bola plastik yang dilapisi karet. Dikandung maksud para siswa masih bisa berlatih seperti kondisi saat menggunakan bola voli yang asli tetapi tidak merasa kesakitan karena lebih ringan dan tidak keras. Sehingga para siswa melakukan permainan bola voli dengan nyaman dan senang serta tidak malas lagi untuk berlatih ( pembiasaan )
2.   Modifikasi Peraturan  
            Tujuan permainan bolavoli adalah memperagakan teknik dan taktik memainkan bola di lapangan untuk meraih kemenangan dalam setiap pertandingan. Teknik dalam permainan bolavoli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal. Teknik permainan yang baik selalu berdasarkan pada teori dan hukum-hukum yang berlaku dalam ilmu dan pengetahuan yang menunjang pelaksanaan teknik permainan, seperti : biomekanik, anatomi, fisiologi, kinesiologi dan ilmu-ilmu penunjang lainnya serta berdasarkan pula peraturan permainan yang berlaku.
            Peraturannya salah satunya adalah bola harus dipassing dan perkenaan bola tidak boleh lebih dari tiga sentuhan harus sudah diseberangkan melalui atas net kearah lawan. Disini penulis mencoba memodifikasi peraturan ini dengan memakai cara tetap dengan tiga sentuhan dalam satu tim tetapi tidak langsung dipassing melainkan dengan melakukan metode lempar tangkap sesuai dengan teknik aslinya ( kalau latihan passing bawah, kondisi lempar tangkapnya disesuaikan dengan teknik passing bawah ), begitu juga untuk passing atas dan servis bawah.

E. Rumusan Hipotesis
            Menurut Suharsimi  Arikunto ( 1963 : 63 ), hipotesis adalah sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap suatu permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
            Berdasarkan permasalahan dan kajian pustaka diatas dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut ” Modifikasi alat dan peraturan dalam permainan bola voli dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan passing bawah, passing atas dan servis bawah pada siswa kelas VII D SMP Negeri 7 Surakarta ” 


















BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
            Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu tiga kali pertemuan / 3 ( 2 x 40menit )
Yang terbagi dalam tiga siklus. Siklus pertama dilaksanakan pada minggu pertama bulan Agustus 2008, Siklus kedua dilaksanakan pada minggu kedua  bulan Agustus 2008, dan Siklus ketiga dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Agustus  2008 di SMP Negeri 7 Surakarta. Hal ini dilakukan karena pada bulan Agustus pada Minggu pertama sampai minggu ketiga materi yang diberikan adalah Bola Voli Dasar, dan penulis adalah Guru PKM yang bertugas mengajar di kelas VII D SMP Negeri 7 Surakarta.
B.      Subyek Penelitian
         Subyek penelitian adalah siswa SMP Negeri 7 Surakarta yang duduk di kelas
VII D, Yang terdiri dari 19 siswa putri dan 21 siswa putra ( 40 siswa ).
C.      Sumber Data
   Sumber data adalah hasil pengamatan proses belajar mengajar penjasorkes pada
kelas VII D, SMP Negeri 7 Surakarta.
D.      Prosedur Pelaksanaan
          Perlakuan latihan menggunakan modifikasi alat dan peraturan diberikan selama waktu 2 x 40 menit setiap kali pertemuan. Penerapan model modifikasi alat dan peraturan seperti ini dalam rangka untuk meningkatkan mutu dan hasil belajar Pendidikan jasmani, olahraga, kesehatan dengan prosedur penelitian tindakan kelas melalui 3  ( tiga )siklus. Tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut:
1.  Siklus Pertama
a.    Tes awal  ( pre-tes )
       Untuk mendapatkan data awal, maka  dilakukan tes awal dengan harapan bisa  mengetahui ganbaran awal tentang persiapan  kondisi yang sebenarnya dari para siswa.
         b.    Perencanaan  ( design )
 Seorang guru harus  bisa mempersiapkan membuat perencanaan tentang segala     
 yang dilakukan sebelum penelitian dimulai, diantaranya :
·      Mengkaji dan menganalisis proses pembelajaran serta merencanakan desain yang sesuai dengan model pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian
·      Menyiapkan perangkat dan instrumen penelitian
  c.     Pelaksanaan Tindakan ( Acting )
Pelaksanaan penelitian sejalan dengan proses pembelajaran penjas dan kesehatan yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu :
-          Pemanasan ( Warming Up ) dan peregangan modifikasi
-          Inti, yaitu pemberian materi teknik dasar bola voli dengan melakukan teknik dasar bola  yakni, passing bawah, passing atas dan melakukan servis  bawah. Tetapi disini mengunakan peralatan ( bola ) modifikasi yakni,Bola yang terbuat dari  plastic, yang dilapisi karet. Dan besarnya hampir menyerupai aslinya.
-    Pendinginan ( colling down )
d.  Pemantauan ( Observing )
Pada prinsipnya pemantauan dilakukan selama proses penelitian berlangsung’ dengan sasaran utama adalah untuk melihat bagaimanakah proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan peralatan dan peraturan yang dimodifikasi.
e.    Refleksi ( Revlecting )
Refleksi dilakukan pada akhir siklus pertama. Hasil yang didapat pada tahap pemantauan dikumpulkan dan dianalisis. Dengan demikian peneliti dapat melihat sejauh mana aksi dan reaksi siswa terhadap proses pembelajaran menggunakan modifikasi alat dan peraturan.
2.  Siklus Kedua
            a.    Perencanaan  ( design )
 Seorang guru harus  mempersiapkan membuat perencanaan tentang segala     
 yang dilakukan dari hasil siklus pertama, diantaranya :
·      Mengkaji dan menganalisis proses pembelajaran serta merencanakan desain yang sesuai dengan model pembelajaran yang akan digunakan dalam siklus kedua
·      Menyiapkan perangkat dan instrumen penelitian
b.     Pelaksanaan Tindakan ( Acting )
Pelaksanaan siklus kedua sejalan dengan proses pembelajaran penjas dan kesehatan yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu :
-          Pemanasan ( Warming Up ) dan peregangan modifikasi
-          Inti, yaitu pemberian materi teknik dasar bola voli  yakni, passing bawah, passing atas dan melakukan servis  bawah. Tetap  mengunakan peralatan ( bola ) modifikasi yakni,Bola yang terbuat dari  plastic, yang dilapisi karet. Dan besarnya hampir menyerupai aslinya.
-          Memberikan materi teknik dasar bola voli yakni, passing bawah, passing atas dan servis bawah dengan menggunakan bola sesungguhnya ( pembiasaan )
-     Pendinginan ( colling down )
c.  Pemantauan ( Observing )
Pada prinsipnya pemantauan dilakukan selama proses penelitian berlangsung’ dengan sasaran utama adalah untuk melihat bagaimanakah proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan peralatan dan peraturan yang dimodifikasi.
d.    Refleksi ( Revlecting )
Refleksi dilakukan pada akhir siklus kedua. Hasil yang didapat pada tahap pemantauan dikumpulkan dan dianalisis. Dengan demikian peneliti dapat melihat sejauh mana aksi dan reaksi siswa terhadap proses pembelajaran menggunakan modifikasi alat dan peraturan pada siklus kedua
3.  Siklus Ketiga.
            a.    Perencanaan  ( design )
           Mempersiapkan/ membuat perencanaan tentang segala yang dilakukan dari 
            hasil siklus kedua, diantaranya :
·      Mengkaji dan menganalisis proses pembelajaran serta merencanakan desain yang sesuai dengan model pembelajaran yang akan digunakan dalam siklus ketiga
·      Menyiapkan perangkat dan instrumen penelitian
b.     Pelaksanaan Tindakan ( Acting )
Pelaksanaan siklus ketiga sejalan dengan proses pembelajaran penjas dan kesehatan yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu :
-          Pemanasan ( Warming Up ) dan peregangan modifikasi
-          Inti, yaitu pemberian materi teknik dasar bola voli  yakni, passing bawah, passing atas dan melakukan servis  bawah. Tetap  mengunakan peralatan ( bola ) modifikasi yakni, Bola yang terbuat dari  plastic, yang dilapisi karet. Dan besarnya hampir menyerupai aslinya.
-          Memberikan materi teknik dasar bola voli yakni, passing bawah, passing atas dan servis bawah dengan menggunakan bola sesungguhnya ( pembiasaan )
-     Pendinginan ( colling down )
c.  Pemantauan ( Observing )
Pada prinsipnya pemantauan dilakukan selama proses penelitian berlangsung’ dengan sasaran utama adalah untuk melihat bagaimanakah proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan peralatan dan peraturan yang dimodifikasi.
d.    Refleksi ( Revlecting )
Refleksi dilakukan pada akhir siklus ketiga . Hasil yang didapat pada tahap pemantauan dikumpulkan dan dianalisis ( pos-tes ). Dengan demikian peneliti dapat melihat sejauh mana aksi dan reaksi siswa terhadap proses pembelajaran menggunakan modifikasi alat dan peraturan pada siklus pertama, siklus kedua dan siklus ketiga.
















BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dari hasil evaluasi awal diperoleh bahwa kemampuan siswa kelas VII D SMP Negeri 7 Surakarta untuk passing dan servis diperoleh hasil yang kurang(sangat rendah). Dalam melakukan passing bawah, passing atas dan servis bawah sebagian besar masih menggunakan caranya sendiri ( seenaknya sendiri dan ogah-ogahan) ini terbukti hasil pre-tes yang dikerjakan oleh siswa  menunjukan bahwa untuk kemampuan passing bawah, passing atas dan servis bawah diperoleh hasil kurang ( sangat rendah ) yakni 87,5% masih belum bisa.
Hasil evaluasi yang dilakukan saat awal ( pre-tes ) sampai dengan setelah melewati siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 ( pos-tes ) adalah sebagai berikut :
  1. Gerakan Teknik Passing bawah
-          Pre-tes :     Nilai 4 ( sempurna )     ada   2 anak ( 5 % )
Nilai 3 ( baik )             ada   5 anak ( 12,5 % )
Nilai 2 ( sedang )         ada   3 anak ( 7,5 % )
Nilai 1 ( kurang )         ada 30 anak ( 75 % )
-          Pos-tes :     Nilai 4 ( sempurna )     ada   4 anak ( 10 % )
Nilai 3 ( baik )             ada   9 anak ( 22,5 % )
Nilai 2 ( sedang )         ada 20 anak ( 50 % )
Nilai 1 ( kurang )         ada   7 anak ( 17,5 % )



  1. Gerakan Teknik Passing atas
-          Pre-tes :     Nilai 4 ( sempurna )     ada   1 anak ( 2,5 % )
Nilai 3 ( baik )             ada   6 anak ( 15 % )
Nilai 2 ( sedang )         ada   8 anak ( 20 % )
Nilai 1 ( kurang )         ada 25 anak ( 62,5 %)
-          Pos-tes :     Nilai 4 ( sempurna )     ada   3 anak ( 7,5 % )
Nilai 3 ( baik )             ada   9 anak ( 22,5 % )
Nilai 2 ( sedang )         ada 24 anak ( 60 %)
Nilai 1 ( kurang )         ada   4 anak ( 10 % )


  1. Gerakan Teknik Servis Bawah
-          Pre-tes :     Nilai 4 ( sempurna )     ada   8 anak ( 20 % )
Nilai 3 ( baik )             ada   7 anak ( 17,5 % )
Nilai 2 ( sedang )         ada 12 anak ( 30 % )
Nilai 1 ( kurang )         ada 13 anak ( 32,5 %)
-          Pos-tes :     Nilai 4 ( sempurna )     ada 11 anak ( 27,5 % )
Nilai 3 ( baik )             ada 12 anak ( 30,5 % )
Nilai 2 ( sedang )         ada 17 anak ( 42,5 % )
Nilai 1 ( kurang )         ada   0 anak ( 0 % )

































BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1.      Kesimpulan
         Dari uraian dan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran untuk passing bawah, passing atas dan servis bawah dengan menggunakan modifikasi alat dan peraturan dalam permainan bola voli sangat  membantu siswa dalam memperbaiki gerakan teknik dasar passing dan servis sehingga siswa kelas VII D SMP Negeri 7 Surakarta sudah mengalami peningkatan dan  sudah bisa menguasai keterampilan teknik dasar passing dan servis bawah bolavoli dengan baik dan benar.

2.      Saran
          Dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan maupun hasil yang diperoleh / diuraikan,  peneliti ingin  menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
  1. Kepada guru, agar mengaplikasikan model pembelajarannya dan sebaiknya lebih kreatif dan inovatif sehingga pembelajaran yang dilakukan bisa menyenangkan siswa, menumbuhkan rasa percaya diri siswa dan tentunya tujuan pembelajaran itu sendiri bisa tercapai
  2. Kepada sekolah, agar menfasilitasi dengan cukup agar kegiatan tersebut bisa tercapai.
  3. Berbagai wawasan ilmu, menjadikan hasil penulisan ini sebagai refrensi demi kwalitas pendidikan.
  4. Kepada pengembang kurikulum dengan tetap mempertimbangkan sosio kultur anak didik.








DAFTAR PUSTAKA

Buku Pendidikan Jasmani Untuk SMP Kurikulum 204. Penerbit Erlangga 20

Olahraga Pilihan Bola Voli, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi 1992.

Pedoman Pembelajaran Tuntas. Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas. Jakarta, Agustus 2004.

T. Roni Joni, dkk. (1998). Penelitian Tindakan Kelas (Clssroom Action Research) Direktorat Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Tinggi.

Toeti Soekamto dan Udin Saripudin Winataputra. (1996) Teori Belajar dan Model-Model Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar