Contoh PTK Penjaskes BAB II
Pusing Menyusun Administrasi Pembelajaran?
disini Solusinya 081222940294 (SMS / WA)
A. Kajian Teori
1. Pengertian Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah proses mencari jawaban dari yang tidak tahu menjadi tahu. Menurut Reg Revans (1998), belajar adalah proses menanyakan sesuatu yang berawal dari ketidaktahuan tentang apa yang dilakukan.
Pengertian belajar menurut Suharsimi Arikunto (1993:19) adalah suatu proses yang terjadi karena adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap diri manusia yang melakukan, dengan maksud memperoleh perubahan dalam dirinya, baik berupa pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap.
Menurut Morgan (Purwanto, 1997: 84) bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (1993:13).
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku dalam berbagai aspek kepribadian, (yang idealnya) perubahan tersebut merupakan perubahan positif, diperoleh karena yang bersangkutan menghendaki perubahan, dan perubahan itu dicapai melalui tahapan latihan dan atau pengalaman.
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Mulyono Abdurrahman (2003:37) “Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”. Dalam kegiatan pembelajaran tujuan yang ingin dicapai ditentukan sebelumnya. Anak yang dikatakan berhasil adalah mereka yang dapat mencapai tujuan-tujuan pelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.
Dimyati dan Mujiono (2006:3) memaparkan bahwa “Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar”. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pengajaran dan kemampuan mental siswa. Setelah selesai mempelajari materi, diadakan evaluasi hasil belajar untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya, sebelum dilanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi.
Menurut Sudjana (Padmono, 2002:37) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa atau mahasiswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Hasil belajar merupakan penguasaan berbagai macam keterampilan, pengetahuan setelah siswa memperoleh pengalaman belajar. Dalam kegiatan pembelajaran tujuan yang ingin dicapai ditentukan sebelumnya. Anak yang dikatakan berhasil adalah mereka yang dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar siswa.
1) Faktor dari Dalam Diri Siswa
Lark dalam Rusna Ristasa, (2010:19) mengungkapkan bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Berkaitan dengan faktor diri siswa yaitu motivasi, minat, sikap perhatian, kebiasaan belajar, ketekunan, kondisi sosial ekonomi, dan kondisi fisik dan psikis.
2) Faktor dari Luar Siswa
Salah satu faktor luar siswa yang dominan yang mempengaruhi hasil belajar adalah kualitas pengajaran. Yang dimaksud kualitas pengajaran adalah tinggi/rendahnya atau efektif/tidaknya proses pembelajaran dalam mencapai tujuan. Metode pembelajaran juga sangat berpengaruh dalam pencapaian hasil belajar. Pemilihan metode yang tepat mutlak diperlukan agar pembelajaran menjadi menyenangkan dan berkesan bagi siswa yang akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Pengertian Bola Voli Mini
a. Bola Voli
Bola voli menurut Wikipedia Indonesia (2014) adalah Olahraga permainan yang dimainkan oleh dua tim berlawanan yang masing-masing tim terdiri dari enam pemain.
Bola voli merupakan jenis permainan olahraga beregu yang masing-masing regu dimainkan oleh dua tim dimana tiap tim beranggotakan enam orang dalam suatu lapangan berukuran 30 kaki persegi (9 meter persegi) bagi setiap tim dipisahkan oleh net atau jaring (Viera, 2000: 2).
Permainan bola voli diciptakan oleh William G. Morgan pada tahun 1895. Dia adalah seorang pembina pendidikan jasmani pada organisasi "Young Man Christian Association" (YMCA) di kota Massachusetts, Amerika Serikat. Mula-mula permainan bola voli diberi nama "mintonette".
Kemudian permainan ini diubah menjadi volley ball. Pada tahun 1892 YMCA berhasil mengadakan kejuaraan nasional bola voli di negara Amerika Serikat. Pertandingan bola voli yang pertama tahun 1947 di Polandia. Pada tahun 1948 IVBF (International Volley Ball Federation) didirikan dengan beranggotakan 15 negara dan berpusat di Paris.
Indonesia mengenal permainan bola voli sejak tahun 1928, yaitu pada zaman penjajahan Belanda. Pada tanggal 22 Januari 1945, PBVSI (Persatuan Bola voli Seluruh Indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan dengan kejuaraan nasional yang pertama. Pertandingan bola voli masuk acara resmi dalam PON II di Jakarta dan POM I di Yogyakarta (Dadan Heryana, 2010: 74).
b. Bola Voli Mini
Permainan bola voli mini merupakan pembelajaran pendidikan jasmani yang diterapkan di sekolah dasar. Jumlah pemain yang dibutuhkan dalam satu regu 4 orang pemain dengan 2 orang cadangan dan pertandingan 2 set kemenangan (PP.PBVSI, 1995: 73).
Lapangan Bola voli mini berukuran panjang 12 meter, lebar 6 meter, tinggi net putra 2,10 meter, putri 2 meter, dan bola yang digunakan nomor 4 dengan berat 230-250 gram (Tim Bina Karya Guru, 2004: 18).
Menurut Rukmana (1990: 24) salah satu cara melatih bola voli mini bagi anak usia 9-13 tahun adalah sebagai berikut:
1) Latihan Pengenalan Bola
Latihan pengenalan sangat penting dilakukan agar siswa terlebih dahulu mengenal bola voli.
Untuk menanamkan rasa cinta terhadap permainan bola voli mini terlebih dahulu diperkenalkan bermacam-macam latihan yang menyenangkan, sehingga anak-anak merasa senang dan menyukai, akhirnya mencintai bola voli mini. Misalnya, lempar tangkap bola dengan menggunakan bola plastik).
2) Latihan Menuju Pembentukan Fisik Bola voli
Dalam permainan Bola voli mini kesiapan fisik yang prima sangat menunjang tercapainya prestasi yang optimal, tentu saja disesuaikan dengan usia serta perkembangan jiwa. Misalnya, siswa dilatih lompat zig-zag sambil melewati bola.
3) Latihan Teknik Dasar Bola voli
Setelah siswa siap secara fisik dan mental, selanjutnya dilakukan latihan teknik dasar permainan bola voli.
Penerapan latihan teknik-teknik dasar bola voli mini dilakukan secara bertahap. Teknik-teknik dasar bola voli mini meliputi: servis, passing, receive, spike, dan block.
4. Pengertian Passing Atas
Passing atas atau passing tangan atas adalah cara pengambilan bola atau mengoper dari atas kepala dengan jari-jari tangan. Bola yang datang dari atas diambil dengan jari-jari tangan di atas, agak di depan kepala (Aip Syarifuddin, 1997: 69).
Menurut M. MariRinoto, Sunardi, dan Agus Margono (1994: 54) menyatakan, passing atas adalah suatu teknik memainkan bola yang dilakukan oleh seorang pemain bola voli dengan tujuan untuk mengarahkan bola yang dimainkannya ke suatu tempat atau kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri.
Passing atas yang baik akan sangat mempengaruhi di dalam pertandingan, tetapi hal ini lebih menonjol dalam pertandingan tingkat tinggi dibandingkan pada pertandingan yang lebih rendah.
Menurut Engkos Kosasih, (1985: 109), dalam melakukan passing atas harus diperhatikan beberapa hal, yaitu:
- a. Konsentrasi untuk melakukan passing atas.
- b. Berlatih dan menyesuaikan diri untuk menguasai bola.
- c. Lihat dan pelajari di mana tempat menempatkan bola yang tepat.
- d. Ketahui posisi lemah regu lawan.
Passing atas adalah upaya menerima dan mengoper bola dengan kedua tangan dari atas depan kepala (Dadan Heryana, 2010: 74).
Untuk dapat melakukan passing atas dengan baik dan benar harus mengikuti latihan dengan serius. Cara melakukan latihan passing atas adalah sebagai berikut:
a. Latihan Pertama
- 1) Berdiri tegak kedua kaki dibuka selebar bahu.
- 2) Kemudian lambungkan bola dan menangkap kembali.
- 3) Jari-jari tangan membentuk sikap passing atas.
- 4) Tahap pertama dilakukan di tempat.
- 5) Tahap kedua sambil berjalan.
- 6) Tahap ketiga diawali tepuk tangan sebelum menangkap bola.
- 7) Tahap keempat dilakukan sambil berjalan.
Gambar 2.1 Rangkaian latihan pertama
b. Latihan Kedua
b. Latihan Kedua
- 1) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu.
- 2) Lakukan passing atas yang dilambungkan teman (berpasangan).
- 3) Sambil berjalan, mundur dilanjutkan dengan gerak menyamping.
Gambar 2.2 Rangkaian Latihan Kedua
c. Latihan Ketiga
c. Latihan Ketiga
- 1) Posisi awal sikap duduk.
- 2) Lakukan passing atas sambil duduk.
- 3) Bola terlebih dahulu diumpan oleh teman dari atas bangku.
- 4) Lanjutkan dari atas meja.
d. Latihan Keempat
1) Berdiri tegak, saling berhadapan.
2) Lakukan passing atas berpasangan dan berhadapan.
3) Bola disentuh dua kali sentuhan.
4) Lakukan latihan secara berulang-ulang.
5) Latihan keempat ini juga dapat dilakukan lebih dari dua orang
Gambar 2.4 Rangkaian Latihan Keempat
e. Latihan Kelima
1) Berdiri tegak, saling berhadapan.
2) Lakukan passing atas melalui net/tali yang dipasang melintang.
3) Lakukan latihan secara berulang-ulang.
Gambar 2.5 Rangkaian Latihan Kelima
f. Latihan Keenam
1) Berkelompok bermain bola voli menggunakan lapangan kecil.
2) Bermain menggunakan passing atas.
3) Satu kelompok terdiri dari 3 sampai 4 orang pemain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar