PTK PENJAS KELAS IX SMP TERBARU
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan ( Penjasorkes ) merupakan
proses pembelajaran secara menyeluruh dan berkembang, dimana Penjasorkes
sebagai media untuk mendorong keterampilan motorik, fisik, kognitif
serta penalaran penghayatan nilai ( sikap mental, spiritual, emosional
dan sosial ).
Pendidikan jasmani sebagai suatu proses pembinaan manusia yang
berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam
berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan
kesehatan yang terpilih serta dilakukan secara sistematis. Pembekalan
pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan
pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup
sehat dan bugar sepanjang hayat.
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yaitu salah satunya untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian dan kecerdasan,
akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan dunia (UU RI Nomor 3 Tahun 2005). Didalam proses pembelajaran
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, guru diharapkan mengajar
berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan serta
olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportivitas, jujur, dan kerjasama)
serta pembiasaan pola hidup sehat.
Pendidikan jasmani mempunyai hubungan yang sangat erat dengan belajar
gerak dimana belajar gerak merupakan salah satu bentuk belajar yang
mempunyai tujuan dalam peningkatan kualitas gerak tubuh. Di dalam
pendidikan jasmani, belajar gerak berperan dalam pengembangan
ketrampilan dan gerak tubuh dan penugasan pola gerak ketrampilan
olahraga.
Pendidikan jasmani merupakan bentuk pendidikan gerak untuk kualitas
kehidupan manusia. Oleh karena itu, pendidikan gerak perlu menjadi
referensi dalam penyelenggaraan pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani
di sekolah bukan hanya sekedar mendidik melalui aktivitas jasmani saja,
akan tetapi proses pembelajaran pendidikan jasmani juga sebagai salah
satu media untuk memecahkan masalah gerak. Pendidikan jasmani yang baik
harus mampu meningkatkan pengetahuan anak tentang prinsip-prinsip gerak.
Contoh ptk penjaskes smp doc Pengetahuan tersebut akan membuat
anak mampu memahami bagaimana suatu ketrampilan dipelajari hingga
tingkatnya yang lebih tinggi. Dengan demikian, seluruh gerakannya bisa
lebih bermakna. Paradigma yang berkembang bahwa pembelajaran pendidikan
jasmani yang baik bertujuan untuk mengembangkan sikap positif terhadap
gerak atau aktivitas jasmani, permainan dan olahraga. Dalam penelitian
ini, model pembelajaran yang akan digunakan merupakan pengembangan
pembelajaran passing Bola basket menggunakan kartu tugas. Pengembangan
pembelajaran dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kognitif
peserta didik dalam pemahaman gerak dasar untuk lebih bergerak aktif,
dan urgensinya dilakukan penelitian ini agar peserta didik mampu
mengenal lebih dahulu arti penting olahraga pada umumnya dan pendidikan
jasmani pada khususnya sehingga tujuan dari pendidikan jasmani dan
olahraga dapat tercapai.
Ditengarai bahwa guru Penjasorkes dalam melaksanakan proses pembelajaran
bersifat konvensional yang cenderung monoton, tidak menarik, dan
membosankan, sehingga peserta didik tidak memiliki semangat dan motivasi
dalam mengikuti pembelajaran Penjasorkes. Dampak dari itu tidak
disadari akan mempengaruhi terhadap tingkat kesegaran jasmani dan
penguasaan keterampilan gerak peserta didik yang dapat dikembangkan
sesuai perkembangan gerak seusianya. Dengan demikian potensi peserta
didik akan tidak berkembang secara optimal pada masanya, dan pada
akhirnya kurang optimal pula dalam mendukung dan memberikan kontribusi
bibit-bibit atlet yang berpotensi dapat dikembangkan pada pembinaan
prestasi olahraga.
Model pembelajaran Penjasorkes merupakan salah satu upaya menyeleseikan
permasalahan-permasalahan dilapangan pada saat kegiatan belajar. Dari
hasil pengamatan selama ini, model pembelajaran Penjasorkes yang
dilakukan oleh para guru Penjasorkes dapat membawa suasana yang
inovatif, dengan terciptanya pembelajaran yang menyenangkan dan dapat
memotifasi peserta didik untuk lebih berpeluang untuk mengeksploitasi
gerak secara luas dan bebas, sesuai tingkat kemampuan yang dimiliki.
Padahal kenyataan dilapangan mengatakan bahwa pembelajaran pendidikan
jasmani di Sekolah Menengah Pertama saat ini masih banyak menemui
kendala, baik yang disebabkan oleh faktor eksternal maupun internal.
Faktor eksternal yang sering menghambat proses pembelajaran pendidikan
jasmani adalah sarana dan prasarana sekolah yang kurang memadai dan
adapun faktor internal yang sering menjadi penyebab kurang berhasilnya
proses pembelajaran adalah kurangnya kreatifitas guru dalam mengelola
proses pembelajaran. Guru kurang mampu menciptakan kreatifitas
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan untuk dapat menjadikan
peserta didiknya memahami tentang teknik dasar di masing-masing cabang
olahraga.
SMP Negeri 6 ... adalah salah satu dari 3 SMP Negeri di Kecamatan ...
Letak SMP Negeri 6 ... berada di Desa ... Peneliti telah melakukan
survei awal Pada tanggal 13 Oktober 2016 untuk mengetahui sarana dan
prasarana olahraga Bola basket dan mengamati proses belajar mengajar
pendidikan jasmani khususnya proses pembelajaran Bola basket serta
mengetahui efektifitas pengajaran Bola basket yang diberikan kepada
siswa SMP Negeri 6 ....
Hasil survei tentang sarana dan prasarana olahraga Bola basket di SMP Negeri 6 ... terlihat pada table berikut :
Tabel 1.1 Sarana dan Prasarana Olahraga Bola basket di
SMP Negeri 6 ...
(Sumber: hasil survei awal Oktober 2012)
Sesuai dengan kompetensi dasar pada materi permainan bola besar
khususnya Bola basket bagi kelas 9, disebutkan bahwa siswa dapat
mempraktikkan kombinasi teknik dasar salah satu permainan dan olahraga
beregu bola besar lanjutan dengan baik serta nilai kerjasama dan
toleransi. Kenyataan yang ada dalam proses pembelajaran permainan bola
besar, khususnya pembelajaran Bola basket di SMP Negeri 6 ... masih
kurang dari yang diharapkan.
Peneliti mengamati dalam proses pembelajaran Bola basket siswa kelas 9
pada tanggal 3 dan 4 Januari 2017 di Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang
berlokasi di daerah peneliti yaitu SMP Negeri 6 ..., dari hasil
pengamatan diperoleh hasil yang masih jauh dari harapan dan belum sesuai
dengan tahapan pembelajaran pada umumnya. Pada proses pembelajaran Bola
basket ditemui beberapa hal, antara lain :
1. Peserta
didik cenderung jenuh mengikuti proses pembelajaran karena pembelajaran
masih bersifat monoton, dimana guru masih berperan sebagai pemberi
informasi utama.
2. Guru
penjas hanya menggunakan metode demonstarsi untuk menyampaikan materi
diberikan kepada peserta didik. Download ptk penjaskes smp bola basket
3. Pembelajaran
masih berpusat pada guru, artinya siswa hanya mempraktikkan tugas gerak
sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh guru penjas dalam proses
pembelajaran.
4. Siswa
tidak bisa mengeksplor tugas gerak yang diberikan oleh guru penjas
dengan optimal, karena hanya melihat guru saat demonstari gerakan.
5. Pembelajaran
Bola basket yang diberikan oleh guru penjas masih belum dikemas dalam
bentuk modifikasi, karena masih menggunakan sarana dan prasarana standar
orang dewasa.
6. Kurangnya
pemahaman peserta didik tentang gerakan-gerakan teknik dasar Bola
basket dengan baik dan benar, karena guru tidak menyampaikan secara
jelas tahapan-tahapan mempraktikkan tugas gerak dalam pembelajaran
teknik dasar Bola basket.
Berdasarkan latar belakang diatas, perlu adanya pengembangan
pembelajaran yang memaksimalkan peran peserta didik dalam proses
pembelajaran. Pengembangan yang dilakukan diharapkan dapat
mengoptimalkan pemahaman bagi peserta didik dalam pembelajaran Bola
basket. Pengembangan yang dilakukan berupa “”Pengembangan Media
Pembelajaran Passing Bola basket Menggunakan Kartu Tugas Pada
Pembelajaran Penjasorkes”.
Pembelajaran passing Bola basket menggunakan kartu tugas merupakan
bentuk pembelajaran yang memanfaatkan kartu tugas sebagai media untuk
mengoptimalkan pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan. Kartu
tugas digunakan sebagai media untuk menyampaikan informasi kepada
peserta didik tentang materi yang akan disampaikan dalam proses
pembelajaran. Kartu tugas berisi tentang tahapan-tahapan tugas gerak
yang perlu dipraktikkan oleh peserta didik, dimana tahapan itu terdiri
dari tahap persiapan, pelaksanaan dan gerak lanjutan (follow through).
Kartu tugas ini dilengkapi dengan gambar-gambar untuk mempermudah
peserta didik memahami tugas gerak yang diberikan.
1.2 Perumusan Masalah
Dalam sebuah penelitian tentunya mempunyai permasalahan yang akan
diteliti, dianalisis dan diusahakan untuk pemecahannya. Dalam penelitian
ini, permasalahan yang akan dikaji adalah bagaimana media pengembangan
kartu tugas untuk pembelajaran passing Bola basket yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik SMP Negeri 6 ...?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan media pengembangan
kartu tugas untuk pembelajaran passing Bola basket yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik SMP Negeri 6 ... Kabupaten ... dalam
pembelajaran pendidikan jasmani.
1.4 Spesifikasi Produk
Produk yang akan dihasilkan melalui penelitian pengembangan ini berupa
media pembelajaran passing Bola basket menggunakan kartu tugas yang
sesuai dengan karakteristik siswa SMP Negeri 6 ..., yang dapat
mengembangkan semua aspek pembelajaran ( kognitif, afektif, dan
psikomotorik ) secara efektif dan efisien sehingga dapat mengatasi
kesulitan dalam pengajaran Bola basket.
Produk yang dihasilkan diharapkan akan bermanfaat sebagai referensi
tambahan dalam dunia pendidikan. Manfaat produk antara lain :
1. Mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran Penjasorkes, khususnya pembelajaran passing Bola basket.
2. Mengoptimalkan
pendekatan yang variatif bagi guru pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan tentang pembelajaran passing Bola basket.
3. Mengaktifkan
kognitif peserta didik melalui analisis perintah dalam bentuk media
untuk menyampaikan informasi kepada peserta didik tentang materi yang
akan disampaikan dalam proses pembelajaran dan menjalankan sesuai
perintah agar peserta didik merasa paham dengan materi dalam perintah
tersebut.
1.5 Manfaat Penelitian
Pengembangan media pembelajaran passing Bola basket menggunakan kartu
tugas bagi siswa SMP ini sangat penting dilakukan, mengingat
pembelajaran Bola basket yang dilakukan oleh guru pendidikan jasmani
selama ini masih jauh dari yang diharapkan. Pembelajaran Bola basket
masih bersifat tradisional karena masih menggunakan peraturan Bola
basket yang baku. Padahal tidak semua peserta didik mampu menerapkan
peraturan baku dalam permainan Bola basket.
Pemecahan masalah pembelajaran Bola basket di Sekolah Menengah Pertama
(SMP), melalui penerapan media pembelajaran passing Bola basket
menggunakan kartu tugas bagi siswa SMP ini diharapkan dapat digunakan
dan membantu para guru pendidikan jasmani dalam memberikan pembelajaran
teknik dasar Bola basket, sehingga kualitas pembelajaran dapat
meningkatkan dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Contoh penelitian tindakan kelas penjas doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar