Kamis, 06 Juli 2017

PTK PENJAS KELAS IX SMP TERBARU

PTK PENJAS KELAS IX SMP TERBARU

Pusing Menyusun Administrasi Pembelajaran?
 
disini Solusinya 081222940294 (SMS / WA)
 

 

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan ( Penjasorkes ) merupakan proses pembelajaran secara menyeluruh dan berkembang, dimana Penjasorkes sebagai media untuk mendorong keterampilan motorik, fisik, kognitif serta penalaran penghayatan nilai ( sikap mental, spiritual, emosional dan sosial ).
Pendidikan jasmani sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih serta dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yaitu salah satunya untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian dan kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan dunia (UU RI Nomor 3 Tahun 2005). Didalam proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, guru diharapkan mengajar berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan serta olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportivitas, jujur, dan kerjasama) serta pembiasaan pola hidup sehat.
Pendidikan jasmani mempunyai hubungan yang sangat erat dengan belajar gerak dimana belajar gerak merupakan salah satu bentuk belajar yang mempunyai tujuan dalam peningkatan kualitas gerak tubuh. Di dalam pendidikan jasmani, belajar gerak berperan dalam pengembangan ketrampilan dan gerak tubuh dan penugasan pola gerak ketrampilan olahraga.
Pendidikan jasmani merupakan bentuk pendidikan gerak untuk kualitas kehidupan manusia. Oleh karena itu, pendidikan gerak perlu menjadi referensi dalam penyelenggaraan pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani di sekolah bukan hanya sekedar mendidik melalui aktivitas jasmani saja, akan tetapi proses pembelajaran pendidikan jasmani juga sebagai salah satu media untuk memecahkan masalah gerak. Pendidikan jasmani yang baik harus mampu meningkatkan pengetahuan anak tentang prinsip-prinsip gerak. Contoh ptk penjaskes smp doc Pengetahuan tersebut akan membuat anak mampu memahami bagaimana suatu ketrampilan dipelajari hingga tingkatnya yang lebih tinggi. Dengan demikian, seluruh gerakannya bisa lebih bermakna. Paradigma yang berkembang bahwa pembelajaran pendidikan jasmani yang baik bertujuan untuk mengembangkan sikap positif terhadap gerak atau aktivitas jasmani, permainan dan olahraga. Dalam penelitian ini, model pembelajaran yang akan digunakan merupakan pengembangan pembelajaran passing Bola basket menggunakan kartu tugas. Pengembangan pembelajaran dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kognitif peserta didik dalam pemahaman gerak dasar untuk lebih bergerak aktif, dan urgensinya dilakukan penelitian ini agar peserta didik mampu mengenal lebih dahulu arti penting olahraga pada umumnya dan pendidikan jasmani pada khususnya sehingga tujuan dari pendidikan jasmani dan olahraga dapat tercapai.
Ditengarai bahwa guru Penjasorkes dalam melaksanakan proses pembelajaran bersifat konvensional yang cenderung monoton, tidak menarik, dan membosankan, sehingga peserta didik tidak memiliki semangat dan motivasi dalam mengikuti pembelajaran Penjasorkes. Dampak dari itu tidak disadari akan mempengaruhi terhadap tingkat kesegaran jasmani dan penguasaan keterampilan gerak peserta didik yang dapat dikembangkan sesuai perkembangan gerak seusianya. Dengan demikian potensi peserta didik akan tidak berkembang secara optimal pada masanya, dan pada akhirnya kurang optimal pula dalam mendukung dan memberikan kontribusi bibit-bibit atlet yang berpotensi dapat dikembangkan pada pembinaan prestasi olahraga.
Model pembelajaran Penjasorkes merupakan salah satu upaya menyeleseikan permasalahan-permasalahan dilapangan pada saat kegiatan belajar. Dari hasil pengamatan selama ini, model pembelajaran Penjasorkes yang dilakukan oleh para guru Penjasorkes dapat membawa suasana yang inovatif, dengan terciptanya pembelajaran yang menyenangkan dan dapat memotifasi peserta didik untuk lebih berpeluang untuk mengeksploitasi gerak secara luas dan bebas, sesuai tingkat kemampuan yang dimiliki.
Padahal kenyataan dilapangan mengatakan bahwa pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Menengah Pertama saat ini masih banyak menemui kendala, baik yang disebabkan oleh faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal yang sering menghambat proses pembelajaran pendidikan jasmani adalah sarana dan prasarana sekolah yang kurang memadai dan adapun faktor internal yang sering menjadi penyebab kurang berhasilnya proses pembelajaran adalah kurangnya kreatifitas guru dalam mengelola proses pembelajaran. Guru kurang mampu menciptakan kreatifitas pembelajaran yang menarik dan menyenangkan untuk dapat menjadikan peserta didiknya memahami tentang teknik dasar di masing-masing cabang olahraga.
SMP Negeri 6 ... adalah salah satu dari 3 SMP Negeri di Kecamatan ... Letak SMP Negeri 6 ... berada di Desa ... Peneliti telah melakukan survei awal Pada tanggal 13 Oktober 2016 untuk mengetahui sarana dan prasarana olahraga Bola basket dan mengamati proses belajar mengajar pendidikan jasmani khususnya proses pembelajaran Bola basket serta mengetahui efektifitas pengajaran Bola basket yang diberikan kepada siswa SMP Negeri 6 ....
Hasil survei tentang sarana dan prasarana olahraga Bola basket di SMP Negeri 6 ... terlihat pada table berikut :
Tabel 1.1 Sarana dan Prasarana Olahraga Bola basket di 
SMP Negeri 6 ...
(Sumber: hasil survei awal Oktober 2012)
Sesuai dengan kompetensi dasar pada materi permainan bola besar khususnya Bola basket bagi kelas 9, disebutkan bahwa siswa dapat mempraktikkan kombinasi teknik dasar salah satu permainan dan olahraga beregu bola besar lanjutan dengan baik serta nilai kerjasama dan toleransi. Kenyataan yang ada dalam proses pembelajaran permainan bola besar, khususnya pembelajaran Bola basket di SMP Negeri 6 ... masih kurang dari yang diharapkan.
Peneliti mengamati dalam proses pembelajaran Bola basket siswa kelas 9 pada tanggal 3 dan 4 Januari 2017 di Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berlokasi di daerah peneliti yaitu SMP Negeri 6 ..., dari hasil pengamatan diperoleh hasil yang masih jauh dari harapan dan belum sesuai dengan tahapan pembelajaran pada umumnya. Pada proses pembelajaran Bola basket ditemui beberapa hal, antara lain :
1. Peserta didik cenderung jenuh mengikuti proses pembelajaran karena pembelajaran masih bersifat monoton, dimana guru masih berperan sebagai pemberi informasi utama.
2. Guru penjas hanya menggunakan metode demonstarsi untuk menyampaikan materi diberikan kepada peserta didik. Download ptk penjaskes smp bola basket 
3. Pembelajaran masih berpusat pada guru, artinya siswa hanya mempraktikkan tugas gerak sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh guru penjas dalam proses pembelajaran.
4. Siswa tidak bisa mengeksplor tugas gerak yang diberikan oleh guru penjas dengan optimal, karena hanya melihat guru saat demonstari gerakan.
5. Pembelajaran Bola basket yang diberikan oleh guru penjas masih belum dikemas dalam bentuk modifikasi, karena masih menggunakan sarana dan prasarana standar orang dewasa.
6. Kurangnya pemahaman peserta didik tentang gerakan-gerakan teknik dasar Bola basket dengan baik dan benar, karena guru tidak menyampaikan secara jelas tahapan-tahapan mempraktikkan tugas gerak dalam pembelajaran teknik dasar Bola basket.
Berdasarkan latar belakang diatas, perlu adanya pengembangan pembelajaran yang memaksimalkan peran peserta didik dalam proses pembelajaran. Pengembangan yang dilakukan diharapkan dapat mengoptimalkan pemahaman bagi peserta didik dalam pembelajaran Bola basket. Pengembangan yang dilakukan berupa “”Pengembangan Media Pembelajaran Passing Bola basket Menggunakan Kartu Tugas Pada Pembelajaran Penjasorkes”.
Pembelajaran passing Bola basket menggunakan kartu tugas merupakan bentuk pembelajaran yang memanfaatkan kartu tugas sebagai media untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan. Kartu tugas digunakan sebagai media untuk menyampaikan informasi kepada peserta didik tentang materi yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran. Kartu tugas berisi tentang tahapan-tahapan tugas gerak yang perlu dipraktikkan oleh peserta didik, dimana tahapan itu terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan dan gerak lanjutan (follow through). Kartu tugas ini dilengkapi dengan gambar-gambar untuk mempermudah peserta didik memahami tugas gerak yang diberikan.
1.2 Perumusan Masalah
Dalam sebuah penelitian tentunya mempunyai permasalahan yang akan diteliti, dianalisis dan diusahakan untuk pemecahannya. Dalam penelitian ini, permasalahan yang akan dikaji adalah bagaimana media pengembangan kartu tugas untuk pembelajaran passing Bola basket yang sesuai dengan karakteristik peserta didik SMP Negeri 6 ...?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan media pengembangan kartu tugas untuk pembelajaran passing Bola basket yang sesuai dengan karakteristik peserta didik SMP Negeri 6 ... Kabupaten ... dalam pembelajaran pendidikan jasmani.
1.4 Spesifikasi Produk
Produk yang akan dihasilkan melalui penelitian pengembangan ini berupa media pembelajaran passing Bola basket menggunakan kartu tugas yang sesuai dengan karakteristik siswa SMP Negeri 6 ..., yang dapat mengembangkan semua aspek pembelajaran ( kognitif, afektif, dan psikomotorik ) secara efektif dan efisien sehingga dapat mengatasi kesulitan dalam pengajaran Bola basket.
Produk yang dihasilkan diharapkan akan bermanfaat sebagai referensi tambahan dalam dunia pendidikan. Manfaat produk antara lain :
1. Mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran Penjasorkes, khususnya pembelajaran passing Bola basket.
2. Mengoptimalkan pendekatan yang variatif bagi guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tentang pembelajaran passing Bola basket.
3. Mengaktifkan kognitif peserta didik melalui analisis perintah dalam bentuk media untuk menyampaikan informasi kepada peserta didik tentang materi yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran dan menjalankan sesuai perintah agar peserta didik merasa paham dengan materi dalam perintah tersebut.
1.5 Manfaat Penelitian
Pengembangan media pembelajaran passing Bola basket menggunakan kartu tugas bagi siswa SMP ini sangat penting dilakukan, mengingat pembelajaran Bola basket yang dilakukan oleh guru pendidikan jasmani selama ini masih jauh dari yang diharapkan. Pembelajaran Bola basket masih bersifat tradisional karena masih menggunakan peraturan Bola basket yang baku. Padahal tidak semua peserta didik mampu menerapkan peraturan baku dalam permainan Bola basket.
Pemecahan masalah pembelajaran Bola basket di Sekolah Menengah Pertama (SMP), melalui penerapan media pembelajaran passing Bola basket menggunakan kartu tugas bagi siswa SMP ini diharapkan dapat digunakan dan membantu para guru pendidikan jasmani dalam memberikan pembelajaran teknik dasar Bola basket, sehingga kualitas pembelajaran dapat meningkatkan dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Contoh penelitian tindakan kelas penjas doc 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar