Jumat, 07 Juli 2017

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN (PENJASKES)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN (PENJASKES) 
 
 Pusing Menyusun Administrasi Pembelajaran?
 
disini Solusinya 081222940294 (SMS / WA)
 
BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan yang serba maju, modern dan serba canggih seperti saat ini, pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin kelangsungan hidup. Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Melalui penyelenggaraan pendidikan diharapkan dapat mencetak manusia-manusia berkualitas yang akan mendukung tercapainya sasaran pembangunan nasional. Dalam pasal 20 UU tahun 2003, pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa dengan tujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik agar menjadi manusia yang berkualitas dengan ciri-ciri beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab (UU no 20 tahun 2003).
Kini semakin disadari bahwa pendidikan memainkan peranan yang sangat penting didalam kehidupan dan kemajuan umat manusia. Pendidikan merupakan suatu kekuatan yang dinamis dalam kehidupan setiap individu, yang mempengaruhi perkembangan fisiknya, daya, jiwa, sosial dan moralitasnya, atau dengan perkataan lain, pendidikan merupakan suatu kekuatan yang dinamis dalam mempengaruhi kemampuan, kepribadian dan kehidupan individu dalam pertemuan dan pergaulannya dengan sesama, serta hubungannya dengan Tuhan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan-kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Mutu pendidikan sangat erat hubungannya dengan mutu siswa, karena siswa merupakan titik pusat proses belajar mengajar. Oleh karena itu, dalam meningkatkan mutu pendidikan harus diikuti dengan peningkatan mutu siswa. Peningkatan mutu siswa dapat dilihat pada tingginya tingkat prestasi belajar siswa, sedangkan tingginya tingkat prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh besarnya minat belajar siswa itu sendiri.
Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah kurikulum. Kurikulum disusun untuk mendorong anak berkembang ke arah tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan ini dicoba diwujudkan dalam kurikulum tiap tingkat dan jenis pendidikan, diuraikan dalam bidang studi dan akhirnya dalam tiap pelajaran yang diberikan oleh guru di dalam kelas.
Dalam mencapai tujuan pendidikan ini, pemerintah menggagas diberlakukannya kurikulum baru yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan atau sekolah. KTSP tersebut memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan kurikulum sekolah sesuai dengan situasi, kondisi, dan potensi keunggulan lokal yang bisa dimunculkan oleh sekolah.
Selain itu penggunaan metode pembelajaran yang mengajarkan siswa dalam pemecahan masalah, terutama pemecahan masalah dalam kehidupan sehari- hari masih kurang. Pengembangan metode pembelajaran tersebut sangat perlu dilakukan untuk menjawab kebutuhan keterampilan pemecahan permasalahan yang harus dimiliki oleh siswa. Metode pembelajaran problem based learning atau pemecahan masalah kegunaannya adalah untuk merangsang berfikir dalam situasi masalah yang komplek. Dalam hal ini akan menjawab permasalahan yang menganggap sekolah kurang bisa bermakna dalam kehidupan nyata di masyarakat.
Penggunaan metode dalam pembelajaran sangat diutamakan guna menimbulkan gairah belajar, motivasi belajar, merangsang siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Melalui metode problem based learning diharapkan dapat lebih mempermudah pemahaman materi pelajaran yang diberikan dan nantinya dapat mempertinggi kualitas proses pembelajaran yang selanjutnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Kegiatan pembelajaran di SMAN 1 Bantul masih termasuk tradisional karena kebanyakan guru hanya menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi, sehingga siswa merasa bosan dalam megikuti proses pembelajaran. Hal itu diketahui dari hasil survei yang telah dilakukan. Dari hasil survei tersebut bahwa pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (penjaskes) kurang diminati oleh siswa. Dalam proses pembelajaran terlihat masih rendah perhatian siswa, siswa kurang berpartisipasi, sedangkan guru hanya menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi.
Diharapkan dengan menggunakan metode problem based learning dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (penjaskes) akan menarik minat siswa mengikuti kegiatan belajar sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa.
B.       Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang terjadi di SMAN 1 Bantul sebagai berikut:
  1. Masih rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (penjaskes).
  2. Masih rendahnya minat belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (penjaskes).
  3. Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (penjaskes) masih didominasi dengan metode ceramah.
C.      Batasan Masalah
Dalam penelitian ini permasalahan yang akan diteliti dibatasi pada masalah hasil belajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (penjaskes) dan belum digunakannya metode problem based learning.
D.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
  1. Bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (penjaskes) pada permainan volley ball siswa kelas XI A dengan menggunakan metode problem based learning di SMAN 1 Bantul?
  2. Bagaimana peningkatan hasil belajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (penjaskes) pada permainan volley ball yang terjadi pada siswa kelas XI A setelah pembelajaran dilaksanakan dengan metode problem based learning?
E.       Tujuan Penelitian
1.         Untuk mengetahui hasil belajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (penjaskes) pada permainan volley ball siswa kelas XI A SMAN 1 Bantul melalui penerapan Problem based learning.
2.         Mendapatkan bukti-bukti bahwa penerapan Problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (penjaskes) pada permainan volley ball  siswa kelas XI A SMAN 1 Bantul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar