Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) Pelajaran Penjas Kelas V SD Lengkap
JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK
HUBUNGI KAMI DI 081222940294
WA: 081222940294
BBM: 5AA33306
Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini
Atau Cek FB Kami Disini
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pembaharuan dalam pengertian pendidikan merupakan suatu upaya lembaga untuk menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang dengan jalan memperkenalkan program kurikulum atau metodologi pengajaran yang baru sebagai jawaban atas perkembangan internal dan eksternal dalam dunia pendidikan yang cenderung mengejar efisiensi dan efektifitas (Wijaya, 1998 : 2).
Pembaharuan di bidang pendidikan harus terus menerus dilaksanakan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, menuntut para pendidik untuk menyesuaikan pengajarannya pada perkembangan tersebut. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Riseffendi (1991 : 21), “Kehidupan di dunia ini berubah, teknologi berubah, masyarakat berubah, pengajaran berubah, semuanya berubah. Untuk dapat menyesuaikan pengajarannya dengan perubahan itu, guru harus dapat mengikuti perkembangan itu”.Prinsip sains merupakan dasar dalam pengembangan teknologi, sedangkan hasil teknologi akan membantu para ahli untuk melakukan proses sains sehingga ditemukan produk-produk sains yang baru. Menurut Hillda Karli & Margaretha Sri Yuliariatiningsih ( 2002 : 121 ) bahwa pengembangan kemampuan siswa dalam bidang sains merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan kemampuan konseptual dan prosedural.Guru sebagai faktor utama keberhasilan pengajaran dituntut kemampuannya untuk dapat menyampaikan bahan ajar kepada siswa dengan baik. Untuk itu guru perlu mendapat pengetahuan tentang materi dan cara yang tepat dan efektif dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat langsung, anak dapat termotivasi untuk membangun gagasan-gagasan yang menarik dan membentuk konsepsi sendiri.
Untuk keberhasilan pembelajaran guru harus kembali pada pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih baik jika lingkungan belajar diciptakan secara alamiah. Belajar akan lebih baik bermakna jika siswa mengalami apa yang dipelajari agar siswa memiliki kompetensi yang diharapkan. Bukan sekedar mengetahui saja. Pembelajaran yang berorientasikan pada keterampilan proses ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman pada materi pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa
Siswa dalam pembelajaran dPenjas ndang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya. Anak bukanlah orang dewasa dalam bentuk kecil, melainkan organisme yang sementara berada pada tahap-tahap perkembangan. Kemampuan belajar akan sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pengalaman mereka. Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai instruktur atau “penguasa” yang memaksakan kehendak, melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.
Siswa memiliki kecenderungan untuk belajar hal-hal yang baru dan penuh tantangan. Kegemaran anak adalah mencoba hal-hal yang dianggap aneh dan baru. Oleh karena itulah, belajar bagi mereka adalah mencoba memecahkan setiap persoalan yang menantang. Dengan demikian, guru berperan dalam memilih bahan-bahan belajar yang dianggap penting untuk dipelajari oleh siswa.
Kegiatan belajar yang berlangsung di sekolah yang bersifat formal, disengaja direncanakan dengan bimbingan guru dan bentuk pendidik lainnya. Apa yang hendak dicapai dan dikuasai oleh siswa dituangkan dalam tujuan belajar, dipersiapkan bahan yang harus dipelajari, dipersiapkan juga metode pembelajaran yang sesuai dan dilakukan evaluasi untuk mengetahui kemajuan belajar siswa.
Bola voli merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang termasuk dalam materi pokok pendidikan jasmani. Banyak manfaat yang diperoleh dengan bermain bola voli yang diantaranya adalah dapat membentuk sikap tubuh yang baik meliputi anatomis, fisiologis, kesehatan dan kemampun jasmani. Manfaatnya bagi rohani yaitu kejiwaan, kepribadian dan karakter akan tumbuh ke arah yang sesuai dengan tuntutan masyarakat.
Menurut Herry Koesyanto (2003:10), belajar adalah berusaha atau berlatih agar mendapatkan kepandaian. Arti belajar dasar bermain bola voli tak lain adalah berlatih teknik dasar bola voli agar terampil dalam bermain bola voli. Adapun teknik dasar bola voli yang dapat dipelajari diantaranya adalah teknik dasar servis, pas (passing), umpan (set-uper), smash, dan bendungan (block).
Servis merupakan salah satu teknik dalam permainan bola voli. Pada mulanya servis hanya merupakan pukulan awal untuk dimulainya suatu permainan, tetapi jika ditinjau dari sudut taktik sudah merupakan suatu serangan awal untuk diperoleh nilai agar suatu regu berhasil diraih kemenangan (M. Yunus, 1992:68-69). Pendapat serupa juga dinyatakan Beutelstahl (2005:9), bahwa mulanya servis hanya dPenjas ndang sebagai pukulan permulaan saja, cara melempar bola untuk memulai permainan. Tetapi servis kemudian berkembangan menjadi suatu senjata yang ampuh untuk menyerang. Servis harus dilakukan dengan baik dan sempurna oleh semua pemain, karena kesalahan pemain mengakibatkan pertambahan angka dari lawan dan uniknya lagi setiap pemain harus melakukan servis ini. Demikian pentingnya kedudukan servis dalam permainan bola voli, akan teknik dasar servis harus dikuasai dengan baik. Oleh karena itu servis harus keras dan terarah dengan tujuan agar tidak mudah diterima oleh lawan yang berarti pihak pemegang servis mendapatkan agka.
Servis ada bermacan-macam, di mana masing-masing memiliki nama, sifat dan teknik sendiri-sendiri. Menurut Suharno HP. (1979:12), ada dua macam pukulan servis yang di kenal dan sering dimainkan yaitu servis tangan bahwan dan servis tangan atas. Servis atas adalah servis yang sering digunakan oleh pemain pemula, karena servis ini merupakan servis yang sangat sederhana dan mudah. Gerakan servis atas lebih alamiah dan tenaga yang dibutuhkan tidak terlalu besar (M. Yunus, 1992:69). Jadi servis ini sesuai diajarkan terutama untuk pemain yang masih dalam taraf belajar/berlatih seperti anak sekolah.
Penggunaan pendekatan pembelajaran yang tepat bagi siswa yang sedang belajar servis akan memudahkan pelaksanaan proses belajar mengajar guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan servis bola voli yaitu pendekatan drill dan bermain. Dari kedua pendekatan pembelajaran tersebut masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda dan belum diketahui pendekatan mana yang lebih baik dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar servis atas dalam permainan bola voli pada siswa kelas V SDN Cinangka 3 yang sedang dalam taraf belajar teknik dasar bola voli. Untuk mengetahui hal tersebut perlu dibuktikan melalui penelitian.
Rendahnya nilai hasil belajar siswa menggambarkan rendahnya tingkat kemampuan siswa pada mata pelajaran tersebut diatas. Mata pelajaran PENJAS dari 18 siswa kelas V SDN Cinangka 3 hasil tes formatif tentang servis atas permainan bola volly dibawah nilai ideal yaitu 5,33 . Jelas sekali terlihat bahwa adanya perbedaan tentang kenyatan di lapangan dengan tujuan yang diharapkan pada kurikulum, juga dengan harapan yang di inginkan guru dan peneliti pada umumnya yaitu siswa dapat mengikuti setiap pembelajaran dengan antuasias atau semangat sehingga dapat mencapai nilai akhir dengan rata-rata <7.
Berdasarkan data tersebut peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas, dalam upaya memperbaiki nilai mata pelajaran Penjas di kelas V dengan judul penelitian : “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan tentang Servis atas permainan bola volly dengan Menggunakan menggunakan pendekatan pembelajaran driil dan Bermain di Kelas V SD Negeri Cinangka 3 Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang”.
Dengan demikian peneliti berkesimpulan bahwa penelitian ini mutlak harus dilaksanakan, kerugian yang sangat besar bila penelitian ini tidak dilaksanakan, bagi guru dan siswa. Guru tidak akan bisa mengembangkan kreatifitasnya dalam mengajar dan bagi siswa sendiri tidak akan bisa menerima pelajaran secara optimal.
1. Identifikasi Masalah
Dalam pelaksanaan perencanaan perbaikan pembelajaran di SD Negeri Cinangka 3 Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang, pada tanggal 3 September 2012 sampai dengan tanggal 9 September 2012, dilihat ketika pembelajaran sedang berlangsung, guru kesulitan mengajukan pertanyaan pengarah kepada siswa sehingga siswa kurang merespon pada materi yang disampaikan tersebut. Sehingga pencapaian tujuan jauh dari yang diharapkan.
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti meminta bantuan kepada teman sejawat dan berkolaborasi untuk melihat pelaksanaan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran yang telah dibuat untuk mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan. Dengan berkolaborasi, maka dapat terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut, yaitu :
a. Sebagian siswa kurang konsentrasi dalam mengikuti pelajaran
b. Siswa kurang memahami materi pelajaran
c. Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru
d. Kesempatan bertanya yang diberikan oleh guru tidak dimanfaatkan siswa
e. Nilai rata-rata praktek siswa dibawah 7
f. Metode yang digunakan guru tidak membuat siswa untuk belajar mengalami langsung
g. Dalam menyampaikan materi pembelajaran guru tidak menggunakan pendekatan keterampilan yang tepat.
2 Analisis Masalah
Melalui masalah yang terungkap berdasarkan hasil diskusi dan refleksi dengan teman sejawat yang menjadi fokus permasalahan sebagai berikut :
Dalam mata pembelajaran Penjas di kelas V, yaitu :
a. Konsentrasi siswa kurang memahami konsep servis atas permainan bola volly pada mata pelajaran Penjas .
b. Siswa tidak antusias dalam belajar.
c. Siswa tidak mengalami langsung pembelajaran atau tidak mengajak siswa berinteraksi ketika menjelaskan materi pembelajaran.
d. Belum terlihat penggunaan alat bantu dan alat peraga yang maksimal dalam pembelajaran
e. Penggunaan metode atau pendekatan yang kurang tepat dalam pembelajaran, guru hanya menggunakan metode ceramah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar