PTK Penjas Kelas 5 V lima Bola Voli
JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK
HUBUNGI KAMI DI 081222940294
WA: 081222940294
BBM: 5AA33306
Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini
Atau Cek FB Kami DISINI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Permainan
dan olahraga pendidikan jasmani meliputi olahraga
tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor, dan
manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola
voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas
lainnya, olahraga
tradisionaldan aktivitas luar kelas. Dalam pendidikan jasmani permainan
merupakan olahraga yang paling digemari siswa, salah satu di
antaranya adalah permainan bola
voli mini.
Pelaksanaan
proses pembelajaran permainan bola voli mini di SD masih banyak ditemukan masalah di antaranya adalah kurangnya
penguasaan teknik passing atas. Siswa kelas V dalam melakukan passing atas masih merasa takut terhadap bola.
Penggunaan metode pembelajaran yang kurang menyenangkan
menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk belajar teknik passing atas bola voli. Selama ini teknik yang diberikan guru pendidikan jasmani
dalam mengajar passing atas masih
sulit dipelajari oleh siswa, akibatnya siswa kurang terampil dalam melakukan passing atas bola voli.
Terbukti dari hasil evaluasi, baru 42% siswa yang telah dapat melakukan teknik passing atas dengan baik dan benar dan
sisanya 58% siswa masih belum menguasai teknik passing atas dengan baik dan benar.
Kondisi
demikian apabila dibiarkan akan mempengaruhi pencapaian prestasi belajar siswa.
Hal tersebut menunjukkan adanya suatu permasalahan yang harus dicari jalan
keluarnya.
Berdasarkan
pengamatan diketahui adanya beberapa masalah yang menyebabkan kurangnya
penguasaan teknik passing atas siswa.
Beberapa kemungkinan penyebabnya adalah:
1. Kurangnya
motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran teknik passing atas.
2. Rendahnya
kemampuan dan keberanian siswa dalam melakukan teknik passing atas.
Dari pernyataan-pernyataan tersebut di atas dapat
disimpulkan beberapa faktor penyebab timbulnya permasalahan, di antaranya:
1. Guru belum menerapkan metode yang sesuai dengan pembelajaran
yang dilaksanakan.
2. Guru belum mengaktifkan siswa dalam proses kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti akan menggunakan
metode pembelajaran yang dapat membantu siswa kelas V SD untuk dapat melakukan passing atas dengan baik dan benar,
yaitu metode tutor sebaya. Selama
ini metode tutor sebaya belum pernah digunakan dalam pembelajaran Bola voli mini di SD.
Alasan
penggunaan metode bantuan tutor sebaya sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto,
yaitu bahwa:
1. Adakalanya hasilnya lebih baik bagi beberapa siswa yang
mempunyai perasaan takut atau enggan kepada gurunya.
2. Bagi tutor pekerjaan tutoring akan dapat memperkuat
konsep yang sedang dibahas
3. Bagi tutor merupakan kesempatan untuk melatih diri
memegang tanggung jawab dalam mengemban suatu tugas dan melatih kesabaran.
4. Mempererat hubungan antar siswa sehingga mempertebal
perasaan sosial.
Penggunaan metode tutor sebaya diharapkan dapat
meningkatkan penguasaan siswa terhadap teknik passing atas, seperti yang disampaikan oleh Abu Ahmadi dan Widodo
Supriyono, bahwa tutor sebaya adalah siswa yang
ditunjuk atau ditugaskan membantu temannya yang mengalami kesulitan belajar,
karena hubungan teman umumnya lebih dekat dibandingkan hubungan guru dengan
siswa.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah
tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar passing atas dalam permainan bola voli mini
siswa kelas V SD?”
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar pasing atas siswa
kelas V SD melalui
bantuan tutor sebaya.
D.
Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat hasil penelitian ini adalah hasil belajar passing atas siswa kelas V SD meningkat.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Kajian Teori
1.
Pengertian Belajar
Pengertian belajar menurut Suharsimi
(1993: 19) adalah suatu proses yang terjadi
karena adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap diri manusia yang
melakukan, dengan maksud memperoleh perubahan dalam dirinya, baik berupa
pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
menyebutkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (1993:13).
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu perubahan tingkah laku dalam berbagai aspek kepribadian, (yang
idealnya) perubahan tersebut merupakan perubahan positif, diperoleh karena yang
bersangkutan menghendaki perubahan, dan perubahan itu dicapai melalui tahapan
latihan dan atau pengalaman.
2.
Hasil Belajar
a.
Pengertian Hasil Belajar
Menurut Mulyono
Abdurrahman (2003:37) “Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak
setelah melalui kegiatan belajar”. Dalam kegiatan pembelajaran tujuan yang
ingin dicapai ditentukan sebelumnya. Anak yang dikatakan berhasil adalah mereka
yang dapat mencapai tujuan-tujuan pelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.
Menurut Sudjana
(Padmono, 2002:37) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa atau mahasiswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Berdasarkan teori di
atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak
setelah melalui kegiatan belajar. Hasil belajar merupakan penguasaan berbagai
macam keterampilan, pengetahuan setelah siswa memperoleh pengalaman
belajar. Dalam kegiatan pembelajaran tujuan yang ingin dicapai ditentukan
sebelumnya. Anak yang dikatakan berhasil adalah mereka yang dapat mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.
b.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar siswa
dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor
yang datang dari luar siswa.
1)
Faktor dari Dalam Diri Siswa
Lark dalam Rusna Ristasa, (2010:19)
mengungkapkan bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh siswa
dan 30% dipengaruhi oleh
lingkungan. Berkaitan dengan faktor diri siswa yaitu motivasi, minat, sikap
perhatian, kebiasaan belajar, ketekunan, kondisi sosial ekonomi, dan kondisi
fisik dan psikis.
2)
Faktor dari Luar Siswa
Salah satu faktor luar siswa
yang dominan yang mempengaruhi hasil belajar adalah kualitas pengajaran. Yang
dimaksud kualitas pengajaran adalah tinggi/rendahnya atau efektif/tidaknya
proses pembelajaran dalam mencapai tujuan. Metode pembelajaran juga sangat
berpengaruh dalam pencapaian hasil belajar. Pemilihan metode yang tepat mutlak
diperlukan agar pembelajaran menjadi menyenangkan dan berkesan bagi siswa yang
akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3.
Pengertian Bola Voli Mini
a.
Bola Voli
Bola voli menurut
Wikipedia Indonesia (2012) adalah Olahraga permainan yang dimainkan oleh dua
tim berlawanan yang masing-masing tim terdiri dari enam pemain.
Bola voli merupakan jenis permainan olahraga beregu yang masing-masing regu
dimainkan oleh dua tim dimana tiap tim beranggotakan enam orang dalam suatu
lapangan berukuran 30 kaki persegi (9 meter persegi) bagi setiap tim dipisahkan
oleh net atau jaring (Viera, 2000: 2).
b.
Bola Voli Mini
Permainan bola voli mini merupakan
pembelajaran pendidikan jasmani yang diterapkan di sekolah dasar. Jumlah pemain
yang dibutuhkan dalam satu regu 4 orang pemain dengan 2 orang cadangan dan
pertandingan 2 set kemenangan (PP.PBVSI, 1995: 73).
Lapangan Bola voli mini berukuran panjang 12 meter, lebar 6 meter, tinggi net putra
2,10 meter, putri 2 meter, dan bola yang digunakan nomor 4 dengan berat 230-250
gram (Tim Bina Karya
Guru, 2004: 18).
4.
Pengertian Passing Atas
Passing atas atau passing tangan atas adalah cara pengambilan bola
atau mengoper dari atas kepala dengan jari-jari tangan. Bola yang datang dari
atas diambil dengan jari-jari tangan di atas, agak di depan kepala (Aip
Syarifuddin, 1997: 69).
Menurut M.
Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono
(1994: 54) menyatakan, passing atas adalah suatu teknik memainkan bola yang
dilakukan oleh seorang pemain bola voli dengan tujuan untuk mengarahkan bola yang dimainkannya ke suatu
tempat atau kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri.
Passing atas yang baik akan sangat mempengaruhi di dalam
pertandingan, tetapi hal ini lebih menonjol dalam pertandingan tingkat tinggi
dibandingkan pada pertandingan yang lebih rendah.
Menurut Engkos
Kosasih, (1985: 109), dalam melakukan passing
atas harus diperhatikan beberapa hal, yaitu:
a.
Konsentrasi untuk melakukan passing atas.
b.
Berlatih dan menyesuaikan diri untuk menguasai bola.
c.
Lihat dan pelajari di mana tempat menempatkan bola yang
tepat.
d.
Ketahui posisi lemah regu lawan.
Passing atas adalah upaya menerima dan mengoper bola dengan kedua tangan
dari atas depan kepala (Dadan Heryana, 2010: 74).
Untuk dapat melakukan passing
atas dengan baik dan benar harus mengikuti latihan dengan serius. Cara
melakukan latihan passing atas adalah
sebagai berikut:
a.
Latihan Pertama
1)
Berdiri
tegak kedua kaki dibuka selebar bahu.
2)
Kemudian
lambungkan bola dan menangkap kembali.
3)
Jari-jari
tangan membentuk sikap passing atas.
4)
Tahap
pertama dilakukan di tempat.
5)
Tahap
kedua sambil berjalan.
6)
Tahap
ketiga diawali tepuk tangan sebelum menangkap bola.
7)
Tahap
keempat dilakukan sambil berjalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar